MATA ASIA NEWS
olahraga

KONI Sumsel Siap Rombak Kabinet Usai Penurunan Prestasi PON

 PALEMBANG, – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mendesak evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel setelah prestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut merosot, dengan kontingen Sumsel hanya meraih peringkat 21 dan enam medali emas.

Akademisi Universitas Sriwijaya, Prof. Meirizal Usra, mengungkapkan bahwa penurunan prestasi ini telah berlangsung sejak Sumsel menjadi tuan rumah PON pada 2004.

 

Meski ada lonjakan pada PON 2021 di Papua, hasil terkini kembali mengecewakan. Menurutnya, minimnya dukungan anggaran dari pemerintah menjadi salah satu faktor utama.

“Anggaran sangat berpengaruh. Dengan dana yang memadai, atlet dapat berlatih lebih maksimal,” jelasnya dalam diskusi bertajuk “PON 2024 dan Masa Depan Olahraga Sumsel” di Kawan Ngopi Cafe pada 27 September 2024.

Diskusi tersebut dihadiri oleh jurnalis olahraga, perwakilan insan olahraga, serta penggemar, yang memberikan kritik tajam kepada KONI dan Pemprov Sumsel.

Zulfaini, Sekretaris Umum PASI Sumsel, menyoroti kurangnya sarana prasarana dan mengkritik Ketua KONI Sumsel, Yulian Gunhar, yang dianggap jarang berinteraksi langsung dengan atlet.

“Saya dengar beliau jarang ke kantor KONI. Saya sarankan untuk lebih sering melihat kondisi di lapangan,” ungkap Zulfaini.

Tomi Kurniawan, seorang jurnalis dan penggiat olahraga, juga menekankan perlunya Ketum KONI lebih terlibat, dengan menyebut menteri yang aktif dalam olahraga meski sibuk. “Ketum harus lebih peduli, tidak hanya menerima laporan,” tegasnya.

Selain itu, Tomi menyoroti masalah pembinaan dan peralatan yang memprihatinkan, terutama dalam cabang olahraga catur, di mana kondisi pembinaan jauh dari harapan.

Menanggapi kritik tersebut, Sekretaris Umum KONI Sumsel, Tubagus Sulaiman, mengakui keterbatasan anggaran namun menegaskan komitmen untuk membina atlet.

 

Related posts

Leave a Comment

MATA ASIA NEWS